Pintar Meramu Pakan Itik = Peluang Bisnis
Selamat datang para pembaca ke blog pertininak.blogspot.com, pada posting pertama ini kami penulis ingin menampilkan artikel tentang apa itu bagaimana memulai meramu pakan itik, mudah-mudahan berguna untuk anda. Untuk Lebih Jelas Silahkan Simak Yang Apa Kami Tulis
Blog Ini Didukung Oleh :
Fenomena menjamurnya rumah makan yang menjual berbagai menu itik masih
terjadi hingga saat ini. Para pelaku bisnis terus menciptakan inovasi
baru dalam menu daging dan telur itik yang meningkatkan nilai
ekonominya. Hal ini menyebabkan arus permintaan daging dan telur itik
terus naik dalam tiga tahun belakangan. Banyak peternak itik yang
kebanjiran pesanan sehingga menambah populasi itiknya demi memenuhi
permintaan. Kenaikan populasi itik tentu berimbas pada lonjakan
permintaan pakan untuk unggas tersebut. Hal tersebut menjadikan usaha
pengolahan pakan itik menjadi bisnis yang menggiurkan.
Seorang mantan peternak itik asal Cirebon yang kini menjadi penyuplai
pakan sudah membuktikannya. Menurutnya, sejak tahun 2009, permintaan
terhadap pakan itik naik hingga 40% sehingga ia rutin mengirim 7—10 ton
pakan itik per bulan untuk peternak di daerah sekitarnya saja. Dari
hasil penjualan pakan, ia bisa mengantongi omzet hingga Rp55 juta per
bulan. Sebab, setiap kg pakan itik bisa mencapai harga Rp5.500,00.
Meskipun menggiurkan, bukan berarti bisnis pakan itik mulus tanpa
tantangan. Salah satu tantangannya yakni harga bahan pakan yang mahal
dan cenderung fluktuatif. Hal ini dapat disiasati dengan memakai bahan
pakan alternatif yang lebih murah, tapi tetap kontinu ketersediaannya.
Pelaku usaha dapat berkreasi dengan mengeksplorasi bahan pakan lokal
yang tersedia di daerah sekitarnya. Misalnya, menggunakan tepung bungkil
karet, onggok, tepung hijauan, tepung keong mas, serta tepung bekicot.
Memang, tidak semua bahan pakan tersebut dapat digunakan dalam jumlah
banyak. Pasalnya, dalam setiap bahan pakan alternatif terdapat zat
tertentu yang justru akan merugikan jika digunakan dalam jumlah banyak.
Faktor penting lainnya yang perlu diingat yakni agar efisiensi
penggunaan pakan dapat tercapai, diperlukan pemberian nutrien yang
sesuai dengan genetik ternak, laju pertumbuhan, dan tingkat produksi
telur itik. Setiap jenis itik mempunyai kemampuan genetik yang
berbeda-beda sehingga kecepatan pertumbuhan dan tingkat produksi
telurnya pun berbeda. Itik lokal yang sudah terseleksi dengan baik akan
menghasilkan efisiensi penggunaan pakan yang tinggi.
Tabel. Kebutuhan Nutrien Itik dari Berbagai Periode
Jenis Nutrien | Ket | Pakan Meri (0-8 Minggu) |
Itik Dara (8-23 Minggu) |
Itik Produksi Telur (>24 Minggu) |
Kadar Air (%) | Maks | 14 | 14 | 14 |
Protein kasar (%) | Min | 18 | 14 | 15 |
Lemak (%) | Mkas | 7 | 7 | 7 |
Serat kasar (%) | Maks | 7 | 8 | 8 |
Abu (%) | 8 | 8 | 14 | |
Kalsium (%) | 0,9-1,2 | 0,9-1,2 | 3-4 | |
Fosfor total (%) | 0,6-1 | 0,6-1 | 0,6-1 | |
Fosfor tersedia (%) | Min | 0,4 | 0,4 | 0,35 |
Aflatoksin (µg/kg) | Maks | 20 | 20 | 20 |
Energi metabolis (kkal/kg) | 2.700 | 2.600 | 2.650 |
Menyusun suatu formula pakan juga dapat diartikan dengan membuat
pakan sendiri. Pakan yang dibuat harus berdasarkan kebutuhan itik yang
dipelihara. Tujuan dari pembuatan pakan sendiri sebenarnya adalah
menekan biaya produksi sehingga biaya pakan tidak membengkak. Untuk bisa
membuatnya diperlukan formulasi atau susunan bahan sehingga akan
tercipta pakan itik yang berkualitas baik dan sesuai dengan jenis itik
yang dipelihara. Dalam menyusun formula pakan, ada beberapa cara yang
dapat diterapkan. Beberapa di antaranya sudah banyak diaplikasikan oleh
peternak, antara lain metode bujur sangkar Pearson (square Pearson
method), cara coba-coba (trial and error), metode komputer (menggunakan
program Ms. Excel), dan cara otomatis. Saat ini, sudah banyak progarm
formulasi pakan yang beredar. Namun, untuk mendapatkan formulasi pakan
yang baik, pemilihan dan penggunaan bahan pakan di dalamnya sangat
berperan penting dan harus disesuaikan dengan kebutuhan ternak.
Bila ingin lebih tau lagi tentang masalah ini lebih dalam yang mungkin bisa menambah pengetahuan para pembaca sekalian silahkan membaca disini
Bila ingin lebih tau lagi tentang masalah ini lebih dalam yang mungkin bisa menambah pengetahuan para pembaca sekalian silahkan membaca disini
Blog Ini Didukung Oleh :
0 comments:
Post a Comment