Sayuran Kalengan Bisa Menjadi Peluang Usaha
Mencoba
menciptakan peluang usaha baru, memang menjadi salah satu cara untuk
memenangkan persaingan pasar. Hal ini pula yg mendorong munculnya usaha
baru sayur kaleng “Gading”. Usaha yg mendapatkan ijin resmi dari BPOM
dan sertifikasi halal MUI, pada bulan Januari 2010 ini. Menjadi angin
segar bagi masyarakat yg tengah kesulitan mencari makanan instan tanpa
bahan pengawet.
Produk
sayur kaleng adalah contoh peluang usaha yg muncul dari hasil riset
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) unit Yogyakarta yg berada di
desa Gading kecamatan Playen Gunungkidul. Sejak tahun 2005 dilakukan
riset, untuk melihat daya tahan masakan bila dikemas dalam kaleng. Dan
dari riset tersebut diperoleh hasil, bahwa proses pengalengan bisa
membuat masakan sayur lebih awet hingga 1-2 tahun tanpa bahan pengawet
sedikitpun. Dari situlah, mereka mulai mengembangkan usaha dgn
memproduksi beberapa produk sayur tradisional kalengan. Seperti sayur
lombok ijo, tempe kari, mangut lele serta gudeg. Produk-produk tersebut
dikemas praktis dgn menggunakan kaleng, dan diberi merek “Gading” sesuai
dgn nama daerah dimana usaha itu dijalankan.
Keunggulan
produk Gading yg bisa bertahan lama tanpa menggunakan pengawet,
diperoleh dari proses pengalengan yg dilakukan dgn meminimalisir adanya
kontak udara saat proses pengepakan berlangsung. Selanjutnya sayur
kaleng disterilisasikan menggunakan teknologi hampa udara dgn suhu lebih
dari 121° C dan dibantu dgn tekanan dua atmosfer. Proses inilah yg
menyebabkan bakteri dekomposer mati, sehingga sayur kaleng tidak
membutuhkan bahan pengawet untuk memperpanjang proses kadaluarsanya.
Produk
sayur kaleng Gading ini dipasarkan dgn harga yg cukup bersaing yaitu
antara Rp 7.000,00 sampai Rp 12.000,00 untuk kemasan kaleng 250 gram.
Sedangkan pemasaran dan distribusi produk sendiri, dilakukan dgn
menggandeng koperasi LIPI Gading (Koliga). Dari koperasi tersebut, sayur
kaleng Gading berhasil menjangkau pasar internasional. Bahkan kandungan
gizi sayur tempe kari yg diproduksi Gading, dipercayai salah satu rumah
sakit yg ada di Inggris sebagai makanan terapi untuk pasien kanker.
Sehingga setiap bulannya sayur kaleng Gading mengekspor sedikitnya 6.000
kaleng sayur tempe kari ke rumah sakit tersebut.
Selain
pasar internasional, sayur kaleng Gading juga mulai dikenalkan dipasar
domestik. Namun tidak seperti pasar internasional, minat pasar domestik
masih sangat kurang. Untuk meningkatkan minat pasar domestik, pemasaran
dilakukan dgn cara menitipkan produk Gading di beberapa supermarket dan
pusat oleh-oleh yg ada di Yogyakarta dan kota-kota sekitarnya.
Munculnya
inovasi baru makanan tradisional yg dikemas secara praktis, dan
terjamin kandungan gizinya ini. Menjadi salah satu peluang usaha baru
dibidang kuliner, yg memiliki prospek pasar sangat besar.
Dan
semoga dgn berkembangnya peluang usaha baru tersebut, bisa memperluas
lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian daerah setempat. Sekian
berita info bisnis dari kami, semoga informasi ini bermanfaat. Salam
sukses.
Blog Ini Didukung Oleh :
0 comments:
Post a Comment