Wanita Yang Sukses Menjual Kopi Harga Kaki Lima Kelas 'Starbucks'
Jakarta - Berawal dari pengalaman selama 16 tahun di
industri pembuatan kopi, ibu rumah tangga asal Sidoarjo Jawa Timur ini
sukses berbisnis kedai kopi harga kaki lima tapi bercita rasa kelas
'Starbucks'.
Adalah Yayank S. Sahara, ia memulai bisnis kedai kopi tepatnya Juni 2010 silam setelah keluar dari pekerjaan. Yayank bermodal hanya uang pesangon senilai Rp 6 juta memutuskan membuka sebuah kedai kopi kelas kafe.
Namun karena modal tak cukup, Yayank dibantu sang suami akhirnya membuat kedai kopi berkonsep kaki lima bernama Coffeezone di Gelanggang Olahraga Sidoarjo, Jawa Timur.
Meskipun modal awal tersebut sangat kecil dan berbekal kedai kaki lima, berkat ketekunan dan cita rasa menu kopi yang berkualitas, akhirnya banyak pelanggan yang datang dan menjadi pelanggan setia Coffeezone.
"Ketika aku kerja punya ide buka usaha, mulai batik busana muslim anak, cuma jalannya kurang sukses terus saya kelur kerja bikin usaha kopi. Cuma waktu itu, modalnya dari uang pesangon, ternyata uang pesangon itu nggak cukup bikin satu kafe. Akhirnya kita buka konsep PKL di Gor Sidoarjo tapi menu yang kita sajikan kopi bintang lima," tutur Yayank saat berbincang dengan detikFinance, Senin (4/3/2013).
Setelah berjalan beberapa bulan, ternyata ada pelanggan setianya yang ingin dibuatkan sebuah kedai kopi dengan konsep kafe di Gresik Jatim. Melalui konsep kemitraan, akhirnya Yayank menyanggupi permintaan sang pelanggan untuk membuka kafe milik pelanggannya namun dikelola oleh Yayank.
Ternyata, berawal dari sana kemudian permintaan membuka kedai kopi dari para pelanggan atau masyarakat cukup tinggi. Hingga akhirnya, sekarang telah dibuka 9 kedai kopi dengan konsep kafe dan island atau kedai kecil yang menumpang di mal-mal.
Semua kedai tersebut merupakan milik mitra dan tersebar dari Surabaya hingga Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) namun kedai kopi itu dikelola oleh perusahaan milik Yayank, Coffezone Indonesia. "Dari sana mulai terus sampai 9 kafe. Ada konsep kafe dan island," tambahnya.
Pesatnya perkembangan bisnis Coffeezone, tak terlepas dari ketekunan, kerja keras dan komitmen Yayank menjaga kualitas dan inovasi makanan dan minuman yang ditawarkan.
Untuk kopi, Yayank menawarkan citra rasa kopi dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, ada berbagai pilihan minuman sekelas Starbucks seperti cappucino, hazelnut coffee hingga coffee blended, chocolate ice blended, red bean green milk tea.
Selain itu ada ada juga makanan ringan yang melengkapi pilihan menu yang ditawarkan seperti pancake, sandwich dan banana stick.
"Kita jaga kualitas jangan sampai pelanggan saya bilang namanya bagus tapi rasa atau menu kopinya sama saja. Kopi saya pakai istilah kopi modern. Harga minuman Rp 10.000 sampai Rp 20.000 masih terjangkau untuk kelas mahasiswa," sebutnya.
Usaha yang dijalani Yayank bukannya semulus yang dibayangkan, karena posisinya pernah menduduki level yang cukup tinggi di perusahaan produsen kopi internasional. Yayank sempat dicibir karena memutuskan keluar pekerjaan dan membuka kedai kopi kaki lima namun berkat keteguhan hati dan kerja kerasnya, hal tersebut mengalahkan segalanya.
"Suami sebetulnya nggak tega liat, posisi saya sebagai kepala bagian, buka kedai kopi kaki lima dilihat orang malah jualan kaki lima, diketawakan. Namun keinginan saya mengalahkan cemohan. Akhirnya dari situ berjalan," paparnya.
Saat ini, Yayank berencana pada bulan Maret 2013 menambah 2 kedai kopi baru milik mitra di Surabaya.
Ia membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin membuka kedai kopi dengan merek Coffezone. Untuk membuka kedai kopi berkonsep kafe, seorang mitra cukup merogoh kocek Rp 75 juta dan konsep island dibandrol seharga Rp 45 juta. Apakah anda tertarik untuk membuka usaha kopi konsep Coffeezone atau sekedar ingin berkonsultasi soal bisnis kopi.
Adalah Yayank S. Sahara, ia memulai bisnis kedai kopi tepatnya Juni 2010 silam setelah keluar dari pekerjaan. Yayank bermodal hanya uang pesangon senilai Rp 6 juta memutuskan membuka sebuah kedai kopi kelas kafe.
Namun karena modal tak cukup, Yayank dibantu sang suami akhirnya membuat kedai kopi berkonsep kaki lima bernama Coffeezone di Gelanggang Olahraga Sidoarjo, Jawa Timur.
Meskipun modal awal tersebut sangat kecil dan berbekal kedai kaki lima, berkat ketekunan dan cita rasa menu kopi yang berkualitas, akhirnya banyak pelanggan yang datang dan menjadi pelanggan setia Coffeezone.
"Ketika aku kerja punya ide buka usaha, mulai batik busana muslim anak, cuma jalannya kurang sukses terus saya kelur kerja bikin usaha kopi. Cuma waktu itu, modalnya dari uang pesangon, ternyata uang pesangon itu nggak cukup bikin satu kafe. Akhirnya kita buka konsep PKL di Gor Sidoarjo tapi menu yang kita sajikan kopi bintang lima," tutur Yayank saat berbincang dengan detikFinance, Senin (4/3/2013).
Setelah berjalan beberapa bulan, ternyata ada pelanggan setianya yang ingin dibuatkan sebuah kedai kopi dengan konsep kafe di Gresik Jatim. Melalui konsep kemitraan, akhirnya Yayank menyanggupi permintaan sang pelanggan untuk membuka kafe milik pelanggannya namun dikelola oleh Yayank.
Ternyata, berawal dari sana kemudian permintaan membuka kedai kopi dari para pelanggan atau masyarakat cukup tinggi. Hingga akhirnya, sekarang telah dibuka 9 kedai kopi dengan konsep kafe dan island atau kedai kecil yang menumpang di mal-mal.
Semua kedai tersebut merupakan milik mitra dan tersebar dari Surabaya hingga Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) namun kedai kopi itu dikelola oleh perusahaan milik Yayank, Coffezone Indonesia. "Dari sana mulai terus sampai 9 kafe. Ada konsep kafe dan island," tambahnya.
Pesatnya perkembangan bisnis Coffeezone, tak terlepas dari ketekunan, kerja keras dan komitmen Yayank menjaga kualitas dan inovasi makanan dan minuman yang ditawarkan.
Untuk kopi, Yayank menawarkan citra rasa kopi dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, ada berbagai pilihan minuman sekelas Starbucks seperti cappucino, hazelnut coffee hingga coffee blended, chocolate ice blended, red bean green milk tea.
Selain itu ada ada juga makanan ringan yang melengkapi pilihan menu yang ditawarkan seperti pancake, sandwich dan banana stick.
"Kita jaga kualitas jangan sampai pelanggan saya bilang namanya bagus tapi rasa atau menu kopinya sama saja. Kopi saya pakai istilah kopi modern. Harga minuman Rp 10.000 sampai Rp 20.000 masih terjangkau untuk kelas mahasiswa," sebutnya.
Usaha yang dijalani Yayank bukannya semulus yang dibayangkan, karena posisinya pernah menduduki level yang cukup tinggi di perusahaan produsen kopi internasional. Yayank sempat dicibir karena memutuskan keluar pekerjaan dan membuka kedai kopi kaki lima namun berkat keteguhan hati dan kerja kerasnya, hal tersebut mengalahkan segalanya.
"Suami sebetulnya nggak tega liat, posisi saya sebagai kepala bagian, buka kedai kopi kaki lima dilihat orang malah jualan kaki lima, diketawakan. Namun keinginan saya mengalahkan cemohan. Akhirnya dari situ berjalan," paparnya.
Saat ini, Yayank berencana pada bulan Maret 2013 menambah 2 kedai kopi baru milik mitra di Surabaya.
Ia membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin membuka kedai kopi dengan merek Coffezone. Untuk membuka kedai kopi berkonsep kafe, seorang mitra cukup merogoh kocek Rp 75 juta dan konsep island dibandrol seharga Rp 45 juta. Apakah anda tertarik untuk membuka usaha kopi konsep Coffeezone atau sekedar ingin berkonsultasi soal bisnis kopi.
Blog Ini Didukung Oleh :
0 comments:
Post a Comment