Budidaya Lele

  


Selamat datang para pembaca ke blog pertininak.blogspot.com, pada posting pertama ini kami penulis ingin menampilkan artikel tentang apa itu bagaimana memulai budidaya ikan lele, mudah-mudahan berguna untuk anda. Untuk Lebih Jelas Silahkan Simak Yang Apa Kami Tulis

Budidaya Lele merupakan salah satu agribisnis yang perlu mendapat perhatian serius. Selain karena permintaan pasar untuk ikan lele sangat tinggi, baik untuk konsumsi nasional maupun ekspor, budidaya lele juga bisa dilakukan di lahan sempit.


Pendederan - Budidaya Lele

Budidaya lele pada tahap ini merupakan teknik budidaya lele untuk membesarkan bibit lele berukuran 1-3 cm menjadi bibit lele berukuran 3-5 cm dengan waktu budidaya selama 2-3 minggu.
Penebaran Bibit - Budidaya Lele Pendederan
Penebaran bibit lele pada fase ini sangat rentan terhadap kematian, terutama diakibatkan stress maupun luka pada waktu penangkapan atau pengangkutan. Padat penebaran antara 500-750 ekor/m2.  Sehingga untuk kolam budidaya lele seluas 10 m2 bisa ditebar bibit sebanyak 5.000-7.000 ekor. Untuk itu penebaran bibit lele harus dilakukan dengan sangat hati-hati, berikut cara penebaran bibit lele untuk mengurangi resiko stres dan luka :

             Pemindahan dilakukan pada pagi hari atau sore hari pada saat suhu air belum terlalu tinggi.
             Pengambilan bibit lele menggunakan jaring dengan ukuran rapat dan lembut.
             Bibit ditempatkan menggunakan wadah yang sudah diisi air dari kolam penebaran larva.
             Setelah wadah cukup penuh, bibit segera dipindah ke kolam penebaran dengan hati-hati. Wadah dimasukkan dalam kolam pendederan sampai air kolam masuk ke dalam wadah. Dengan cara demikian bibit akan berenang keluar dari wadah dengan sendirinya.
Pengaturan Air - Budidaya Lele Pendederan
Kualitas air kolam pendederan perlu dijaga, cara paling efektif adalah penggunaan air mengalir sistem paralon secara kontinyu dengan debit air tidak terlalu besar.

Pada budidaya lele pendederan, kualitas air tidak terlalu cepat menurun. Hal ini dikarenakan ukuran ikan masih sangat kecil, sehingga kotoran yang ditimbulkan belum begitu banyak. Pakan tambahan diberikan dalam jumlah sedikit, berbentuk tepung untuk menopang pertumbuhannya, sehingga tidak menimbulkan endapan sisa pakan yang bisa menurunkan kualitas air.

Pemberian Pakan Tambahan - Budidaya Lele Pendederan
Bibit lele berukuran 1-3 cm belum dapat makan pelet dalam bentuk butiran. Pada minggu pertama tidak perlu diberikan pakan tambahan. Bibit lele akan memakan pakan alami yang tersedia di kolam, seperti plankton, kutu air (Daphnia sp.) atau cacing sutra (Tubifex sp.) Untuk itu diusahakan agar kolam mengandung banyak pakan alami, misalnya dengan pemberian pupuk kandang fermentasi. Pada minggu kedua sampai ketiga perlu diberi pakan tambahan dalam bentuk tepung. Pakan diberikan sebanyak tiga kali, yaitu pagi, menjelang sore serta malam hari. Pemberian pakan dilakukan sedikit demi sedikit, sampai tidak ada lagi bibit lele yang mengejar pakan.

Pengendalian Hama dan Penyakit - Budidaya Lele Pendederan
Hama pada budidaya lele pendederan  meliputi, ular, burung, kadal, serta katak. Sehingga harus dicegah hama tersebut masuk ke dalam kolam. Pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan anyaman bambu untuk menutup permukaan kolam. Selain itu juga harus dilakukan sanitasi di areal kolam, untuk mengurangi datangnya hama tersebut. Bila hama telah terlanjur masuk harus segera dikeluarkan dari kolam.

Pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan air serta pengaturan pH air. Usahakan agar pH air berkisar 6,5-6,8. Apabila pH air terlalu rendah, bisa ditambahkan kapur pertanian secukupnya. Pengukuran pH air bisa menggunakan kertas lakmus atau pH tester.

Apabila bibit lele menunjukan tanda-tanda terserang penyakit terutama jamur, bisa diberikan Malachite Green Oxalite 1-5 ml atau Methylene Blue 10 ml per 1 meter kubik air.
Seleksi Bibit Lele
Setelah berumur 18 hari bibit diseleksi untuk menggunakan ayakan bibit ukuran 3-5 cm. Bibit-bibit yang telah mencapai ukuran 3-5 cm dapat dipanen untuk dibesarkan pada Pendederan tahap kedua, atau  bahkan dapat langsung dijual. Bibit lele tersebut merupakan bibit berkualitas tinggi karena memiliki keceptatan pertumbuhan yang baik.

Seleksi yang kedua dilakukan pada saat bibit telah dipelihara selama 21 hari. Kualitas bibit ini sedikit di bawah bibit hasil seleksi pertama. Bibit yang tidak lolos seleksi pertama dan kedua merupakan bibit sisa. Bibit ini dapat terus dibesarkan hingga mencapai 3-5 cm. kualitas bibit sisa ini tidak begitu baik.

Pada Pendederan tahap kedua tidak beda jauh dengan pendederan tahap pertama, hanya kepadatan penebaran harus dikurangi menjadi 250-300 ekor/m2


Budidaya Lele Pembesaran Dalam Kolam Terpal
Pada dasarnya metode budidaya lele sistem kolam terpal merupakan solusi untuk beberapa kondisi antara lain lahan sempit, modal kecil serta solusi untuk daerah minim air. Lele merupakan ikan yang memiliki beberapa keistimewaan dan banyak diminati orang.

Budidaya lele tergolong mudah. Selain tidak memerlukan air dalam jumlah banyak, ikan lele juga relatif tahan terhadap penyakit. Pengaturan suhu air dan pemberian pakan yang cukup merupakan kunci keberhasilan budidaya lele. Selain lebih mudah dipelihara ikan lele juga cepat dalam pertumbuhannya. Dengan kondisi air “buruk” ikan lele mampu bertahan hidup dan berkembang baik, dengan demikian solusi pemeliharaan lele dalam kolam terpal menjadi alternatif yang perlu dicoba. Budidaya lele dumbo sistem kolam terpal mendatangkan peluang usaha yang cukup menjanjikan dan tidak memerlukan modal usaha yang besar. Analisis budidaya Lele dapat dilakukan dalam berbagai model untuk konsumsi dan pembibitan. Budidaya lele pembesaran merupakan upaya memelihara ikan Lele sampai ukuran layak konsumsi. Biasanya dari berat 1 ons sampai 1 kg per ekor.

Persiapan Pembuatan Kolam Terpal – Budidaya Lele Pembesaran
Persiapan untuk budidaya lele dengan kolam terpal meliputi persiapan lahan kolam, persiapan material terpal, serta persiapan perangkat pendukung. Lahan yang perlu disediakan disesuaikan dengan keadaan maupun kapasitas budidaya lele. Untuk budidaya lele pembesaran sampai tingkat konsumsi bisa digunakan lahan dengan ukuran 2 x 1x 0.6 meter. Model pembuatan kolam bisa dengan menggali tanah kemudian diberi terpal atau dengan membuat rangka dari kayu kemudian diberi terpal. Cara pertama membuat terpal tahan lebih lama.

Penebaran Bibit – Budidaya Lele Pembesaran
Pengisian air dilakukan secara bertahap. Saat penebaran pengisian air hanya setinggi 40 cm agar bibit lele tidak terlalu sulit mengambil oksigen.  Penebaran bibit pada budidaya lele dalam kolam terpal yaitu bibit lele berukuran 5-7 cm dengan kepadatan 40 ekor/m2. Waktu pemeliharaan antara 2-4 bulan, tergantung pada ukuran panen yang dikehendaki.

Pemeliharaan Lele – Budidaya Lele Pembesaran
Pada umur tujuh hari ketinggian air ditambah menjadi 50 cm. Ada baiknya disediakan rumpon atau semacam perlindungan untuk lele. Karena lele merupakan ikan yang senang bersembunyi di daerah tertutup.

Pemberian pakan dilakukan sehari tiga kali, yaitu pagi, siang, dan sore hari. Pakan diberikan sedikit demi sedikit sampai tidak ada lagi lele yang mengejar pakan. Jika di lingkungan tersedia pakan alami seperti bekicot, kerang, keong emas, rayap dan lain-lain, bisa diberikan makanan alami tersebut. Makanan alami selain bisa menghemat pengeluaran juga memiliki kandungan protein tinggi sehingga pertumbuhan lele lebih cepat.

Penggantian air dilakukan seminggu sekali, kurang lebih 10-30% dari volume air kolam, agar kolam tidak terlalu kotor serta untuk mengurangi serangan penyakit. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air yang kotor. Pada usia satu bulan dilakukan seleksi ikan lele. Biasanya ikan lele mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika tidak dipisahkan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan. Selain itu pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang penyakit agar tidak menular.

Pada usia dua bulan lele telah siap untuk konsumsi atau jika mengehendaki ukuran lebih besar, budidaya lele bisa dilakukan selama 3-4 bulan.


Bila ingin lebih tau lagi tentang masalah ini lebih dalam yang mungkin bisa menambah pengetahuan para pembaca sekalian silahkan membaca disini



Blog Ini Didukung Oleh :


0 comments:

Post a Comment