Cara Mendesain Jaringan Irigasi
Ketika kita masih dibangku sekolah dasar (SD), kita sering membaca bahwa negara indonesia adalah negara agraris. Yaitu negara yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Pertanian adalah pokok penghasilan sebagian warga Indonesia. Dan seorang pekerja teknik sipil dituntut untuk membantu memajukan pertanian indonesia, yaitu dengan membangun irigasi untuk memenuhi kebutuhan air di area pertanian (perswahan).
Jaringan irigasi merupakan kumpulan beberapa beberapa saluran yang membawa air dari bangunan pengambilan ke sawah-sawah hingga ke petak tersier. Saluran terdiri dari saluran pembawa dan saluran pembuang. Saluran pembawa berfungsi membawa dengan debit tertentu (sesuai kebutuhan suatu area irigasi), dan saluran pembuang berfungsi untuk membuang air sisa pemakaian tanaman, kelebihan air, dan pergantian air.
Saluran terdiri dari saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier, dan saluran kuarter. Saluran primer membawa air untuk melayani seluruh area sawah. Saluran sekunder membawa air untuk melayani beberapa petak sawah tersier (petak sawah sekunder terdiri dari beberapa petak tersier). Saluran tersier berukuran lebih kecil dari saluran sekunder dan saluran primer. Saluran tersier hanya melayani satu petak tersier. Satu petak tersier sawah berkisar antara 50 – 100 ha.
Adapun hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan jaringan irigasi adalah trase posisi saluran ditempatkan dan ukuran (dimensi) saluran.
Trase saluran
Trase adalah garis ketinggian atau elevasi muka tanah yang terdapat pada peta situasi sungai dimana akan ditempatkan saluran. Trase saluran primer sebaiknya berada pada elevasi yang lebih tinggi dari saluran lainya, agar air dapat mengalir secara gravitasi dan biaya juga lebih ekonomis.
Dimensi Saluran
Dimensi saluran adalah ukuran (tinggi dan lebar) saluran yang direncanakan untuk mengalirkan air ke sawah-sawah. Saluran didimensikan berdasarkan kebutuhan air sawah dan debit air yang tersedia pada bangunan pengambilan.
Jaringan irigasi merupakan kumpulan beberapa beberapa saluran yang membawa air dari bangunan pengambilan ke sawah-sawah hingga ke petak tersier. Saluran terdiri dari saluran pembawa dan saluran pembuang. Saluran pembawa berfungsi membawa dengan debit tertentu (sesuai kebutuhan suatu area irigasi), dan saluran pembuang berfungsi untuk membuang air sisa pemakaian tanaman, kelebihan air, dan pergantian air.
Saluran terdiri dari saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier, dan saluran kuarter. Saluran primer membawa air untuk melayani seluruh area sawah. Saluran sekunder membawa air untuk melayani beberapa petak sawah tersier (petak sawah sekunder terdiri dari beberapa petak tersier). Saluran tersier berukuran lebih kecil dari saluran sekunder dan saluran primer. Saluran tersier hanya melayani satu petak tersier. Satu petak tersier sawah berkisar antara 50 – 100 ha.
Adapun hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan jaringan irigasi adalah trase posisi saluran ditempatkan dan ukuran (dimensi) saluran.
Trase saluran
Trase adalah garis ketinggian atau elevasi muka tanah yang terdapat pada peta situasi sungai dimana akan ditempatkan saluran. Trase saluran primer sebaiknya berada pada elevasi yang lebih tinggi dari saluran lainya, agar air dapat mengalir secara gravitasi dan biaya juga lebih ekonomis.
Dimensi Saluran
Dimensi saluran adalah ukuran (tinggi dan lebar) saluran yang direncanakan untuk mengalirkan air ke sawah-sawah. Saluran didimensikan berdasarkan kebutuhan air sawah dan debit air yang tersedia pada bangunan pengambilan.
Blog Ini Didukung Oleh :
0 comments:
Post a Comment